Minggu, 03 April 2016

Seni Karawitan di UPKD (Unit Pengembagan Kesenian Daerah) FKIP UNS Sebagai Kepedulian Generasi Muda untuk Mencintai Budaya Jawa

Gambar 1. Karawitan UPKD dalam acara peresmian perpustakaan pusat Universitas Sebelas Maret



Karawitan adalah seni suara daerah baik vokal atau instrumental yang mempunyai klarifikasi dan perkembangan dari daerahnya itu sendiri. Karawitan di bagi 3, yaitu :
·         Karawitan Sekar merupakan karawitan yang mementingkan unsure vocal.
·         Karawitan Gending merupakan salah satu bentuk penyajian lebih mengutamakan unsure instrument dan alat musik.
·         Karawitan Sekar Gending
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia seni karawitan adalah seni gamelan dan seni suara yang bertangga nada slendro (nama laras gamelan Jawa) dan pelog (jenis tangga nada dalam karawitan Jawa, Sunda, dan Bali yang memberi kesan tenang dan luhur, tiap oktaf terdiri atas lima, enam, atau tujuh nada yang jaraknya tidak sama).
UPKD (Unit Pengembangan Kesenian Dearah) adalah salah satu  UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang berada di Universitas Sebelas Maret Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. UPKD berdiri pada 14 September 1991 oleh Pak Sutoyo. Di UPKD kesenian yang diajarkan adalah seni karawitan, seni tari dan seni pertunjukan. Dalam karawitan sendiri ada karawitan gending-gending dan vocal. Karawitan gending yaitu salah satu bentuk kesenian yang dalam penyajiannya lebih mengutamakan unsur instrumental atau alat musik, (lancaran, ladrang, ketawang, srepeg, dan lain-lain), Karawitan ini biasanya mengadakan pertunjukan dengan mengiringi ketoprak. Karawitan vocal atau lebih dikenal dalam karawitan Sunda dengan istilah Sekar ialah seni suara yang dalam substansi dasarnya mempergunakan suara manusia.
Visi UPKD yaitu mengembangkan dan ikut serta melestarikan kesenian daerah khususnya kebudayaan Jawa, Meskipun adanya perkembangan zaman yang begitu pesat kesenian daerah tidak tersisihkan.
Misi UPKD:
1.      Menggugah para generasi muda khususnya mahasiswa FKIP UNS untuk ikut serta melestarikan dan mengembangkan kesenian daerah.
2.      Menyuguhkan karya seni yang dapat mengenalkan kesenian daerah terutama kesenian daerah Jawa.
3.      Mengembangkan kesenian daerah sesuai zaman, guna meningkatkan eksistensi kesenian daerah khususnya kesenian daerah Jawa.
4.      Menanamkan budi pekerti melalui kesenian daerah guna membangun generasi muda yang berkesenian.

Kegiatan yang dilakukan di UPKD tersusun secara rapi seperti:
1.      Latihan rutin yang diadakan setiap hari Selasa, Rabu dan Kamis di gedung A lantai 2, FKIP UNS.
2.      Pentas Produksi.
3.      Pentas HUT UPKD.
4.      Pentas  Promosi.
5.      Pentas CFD.
6.      Pentas Pengkaryaan.
7.      Bersih Gamelan.
8.      Dokumentasi Titi laras.
9.      Job- job undangan acara tertentu.
Anggota dari UPKD adalah para mahasiswa yang ingin belajar tentang karawitan dan seni pertunjukan juga seni tari. Peminat dari seni Karawitan sendiri cukup banyak. Dalam belajar seni karawitan di UPKD, peserta tidak harus sudah mahir menguasai materi, karena mereka yang punya minat juga bisa masuk didalamnya. Mereka akan diajarkan dari mulai nol hingga menguasai.
 Struktur organisasi juga dibentuk di UPKD untuk memudahkan dalam berkesanian. Bidang yang ada mulai dari ketua umum, sekretaris, bendahara, humas, karawitan, tari, pertunjukan dan lain-lain. Mereka menggeluti seni Karawitan sebagai bentuk dari mencintai budaya negeri, dan mampu untuk menyatukan rasa membangun keluarga. Menurut salah satu mahasiswa seni karawitan bisa berkembang sampai sekarang, karena banyak anak muda yang mulai tertarik untuk kesenian karawitan.
Pada tanggal 30 Maret 2016 karawitan UPKD juga ikut meriahkan acaradi perpus pusat Universitas Sebelas Maret. Mereka pentas untuk menyambut para tamu yang datang. Bukan hanya sebagai penyambutan tamu, karawitan UPKD juga mengiringi kesenian ketoprak yang mengadakan pagelaran. Seni karawian sendiri tidak bisa lepas dengan seni-seni lainnya yaitu seni pertunjukan, seni tari. Ketika seni karawitan UPKD tidak mengiringi seni-seni lainnya maka mereka memainkan gending menguyu-uyu. 
Gambar 2. Foto bersama anggota karawitan UPKD UNS
Peran generasi muda dalam melestarikan seni karawitan
Mahasiswa adalah salah satu elemen masyarakat yang sangat penting untuk melestarikan budaya Jawa. Dengan pendidikan dan ilmu pengetahuan yang mereka miliki, diharapkan agar mahasiswa sadar dan ikut melesatarikan warisan budayanya. Lembaga juga berperan dalam pelestarian seni karawitan salah satu contohnya adalah jurusan Sastra Jawa yang mengharuskan anak didiknya untuk bisa memainkan karawitan tersebut. Karawitan pun perlu adanya sentuhan anak muda yang bisa mengaktualisasikan seni lawas ini. Banyak juga kalangan anak muda yang menganggap karawitan ketinggalan zaman atau kurang ngetrend di era sekarang.
          Untuk menarik peminat karawitan dikalangan masyarakat biasanya generasi muda mengkolaborasikan seni karawitan dengan alat musik modern. Agar unsur dari alat musik modern tidak merubah pergeseran budaya maka perlu adanya pemahaman terhadap masyarakat yang hanya untuk memancing minat bukan untuk merubah kesenian.

Referensi:
http://kbbi.web.id/slendro
Narasumber:
1.      Lilis kholisah (Mahasiswa FKIP UNS, Penanggung jawab bidang karawitan UPKD UNS)
2.      Frengki Nur Fariya Pratama (Mahasiswa Sastra Jawa UNS )