Gambar 1. Karawitan UPKD dalam acara peresmian perpustakaan pusat Universitas Sebelas Maret |
Karawitan
adalah seni suara daerah baik vokal atau instrumental
yang mempunyai klarifikasi dan perkembangan dari daerahnya itu sendiri.
Karawitan di bagi 3, yaitu :
·
Karawitan Sekar merupakan karawitan yang
mementingkan unsure vocal.
·
Karawitan Gending merupakan salah satu
bentuk penyajian lebih mengutamakan unsure instrument dan alat musik.
·
Karawitan Sekar Gending
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia seni karawitan adalah seni gamelan dan seni suara yang
bertangga nada slendro (nama laras
gamelan Jawa) dan pelog (jenis tangga
nada dalam karawitan Jawa, Sunda, dan Bali yang memberi kesan tenang dan luhur,
tiap oktaf terdiri atas lima, enam, atau tujuh nada yang jaraknya tidak sama).
UPKD (Unit Pengembangan
Kesenian Dearah) adalah salah satu UKM
(Unit Kegiatan Mahasiswa) yang berada di Universitas Sebelas Maret Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan. UPKD berdiri pada 14 September 1991 oleh Pak
Sutoyo. Di UPKD kesenian yang diajarkan adalah seni karawitan, seni tari dan
seni pertunjukan. Dalam karawitan sendiri ada karawitan gending-gending dan
vocal. Karawitan gending yaitu salah satu bentuk kesenian yang dalam
penyajiannya lebih mengutamakan unsur instrumental atau alat musik, (lancaran, ladrang, ketawang, srepeg, dan lain-lain), Karawitan ini biasanya mengadakan
pertunjukan dengan mengiringi ketoprak. Karawitan vocal atau lebih dikenal
dalam karawitan Sunda dengan istilah Sekar ialah seni suara yang dalam
substansi dasarnya mempergunakan suara manusia.
Visi
UPKD
yaitu mengembangkan dan ikut serta melestarikan kesenian daerah khususnya
kebudayaan Jawa, Meskipun adanya perkembangan zaman yang begitu pesat kesenian
daerah tidak tersisihkan.
Misi
UPKD:
1.
Menggugah para generasi muda khususnya
mahasiswa FKIP UNS untuk ikut serta melestarikan dan mengembangkan kesenian
daerah.
2.
Menyuguhkan karya seni yang dapat
mengenalkan kesenian daerah terutama kesenian daerah Jawa.
3.
Mengembangkan kesenian daerah sesuai
zaman, guna meningkatkan eksistensi kesenian daerah khususnya kesenian daerah
Jawa.
4.
Menanamkan budi pekerti melalui kesenian
daerah guna membangun generasi muda yang berkesenian.
Kegiatan yang dilakukan di UPKD tersusun
secara rapi seperti:
1.
Latihan rutin yang diadakan setiap hari
Selasa, Rabu dan Kamis di gedung A lantai 2, FKIP UNS.2. Pentas Produksi.
3. Pentas HUT UPKD.
4. Pentas Promosi.
5. Pentas CFD.
6. Pentas Pengkaryaan.
7. Bersih Gamelan.
8. Dokumentasi Titi laras.
9. Job- job undangan acara tertentu.
Anggota dari UPKD
adalah para mahasiswa yang ingin belajar tentang karawitan dan seni pertunjukan
juga seni tari. Peminat dari seni Karawitan sendiri cukup banyak. Dalam belajar
seni karawitan di UPKD, peserta tidak harus sudah mahir menguasai materi,
karena mereka yang punya minat juga bisa masuk didalamnya. Mereka akan
diajarkan dari mulai nol hingga menguasai.
Struktur organisasi juga dibentuk di UPKD
untuk memudahkan dalam berkesanian. Bidang yang ada mulai dari ketua umum,
sekretaris, bendahara, humas, karawitan, tari, pertunjukan dan lain-lain.
Mereka menggeluti seni Karawitan sebagai bentuk dari mencintai budaya negeri,
dan mampu untuk menyatukan rasa membangun keluarga. Menurut salah satu
mahasiswa seni karawitan bisa berkembang sampai sekarang, karena banyak anak
muda yang mulai tertarik untuk kesenian karawitan.
Pada tanggal 30 Maret
2016 karawitan UPKD juga ikut meriahkan acaradi perpus pusat Universitas
Sebelas Maret. Mereka pentas untuk menyambut para tamu yang datang. Bukan hanya
sebagai penyambutan tamu, karawitan UPKD juga mengiringi kesenian ketoprak yang
mengadakan pagelaran. Seni karawian sendiri tidak bisa lepas dengan seni-seni
lainnya yaitu seni pertunjukan, seni tari. Ketika seni karawitan UPKD tidak
mengiringi seni-seni lainnya maka mereka memainkan gending menguyu-uyu.
Gambar 2. Foto bersama anggota karawitan UPKD UNS |
Peran
generasi muda dalam melestarikan seni karawitan
Mahasiswa adalah salah
satu elemen masyarakat yang sangat penting untuk melestarikan budaya Jawa.
Dengan pendidikan dan ilmu pengetahuan yang mereka miliki, diharapkan agar
mahasiswa sadar dan ikut melesatarikan warisan budayanya. Lembaga juga berperan
dalam pelestarian seni karawitan salah satu contohnya adalah jurusan Sastra
Jawa yang mengharuskan anak didiknya untuk bisa memainkan karawitan tersebut. Karawitan
pun perlu adanya sentuhan anak muda yang bisa mengaktualisasikan seni lawas
ini. Banyak juga kalangan anak muda yang menganggap karawitan ketinggalan zaman
atau kurang ngetrend di era sekarang.
Untuk menarik peminat karawitan
dikalangan masyarakat biasanya generasi muda mengkolaborasikan seni karawitan
dengan alat musik modern. Agar unsur dari alat musik modern tidak merubah
pergeseran budaya maka perlu adanya pemahaman terhadap masyarakat yang hanya
untuk memancing minat bukan untuk merubah kesenian.
Referensi:
http://kbbi.web.id/slendro
Narasumber:
1.
Lilis kholisah (Mahasiswa FKIP UNS, Penanggung
jawab bidang karawitan UPKD UNS)
2.
Frengki Nur Fariya Pratama (Mahasiswa
Sastra Jawa UNS )
0 komentar:
Posting Komentar